Minggu, 23 November 2008

ISLAM, melestarikan kembali Agama Ibrahim

Millatu Ibrahim

Dalam kitab agama Islam, Al-Qur'an, Allah menerangkan dan menegaskan tentang salah satu hakikat kehadiran Agama Islam yakni: Melestarikan ajaran yang pernah di bawa Nabi Ibrahim.
Ibraham (Abraham) adalah nabi semua agama. Ibrahim diakui oleh Yahudi, Nasrani, dan Islam. Siapa sih Ibrahim itu ?
Ibrahim terlahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai pembuat patung bernama Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S..
Ibrahim lahir dan dibesarkan di daerah yang disebut "Faddam A'ram" teritorial kerajaan Babilonia. Saat itu raja yang memerintah Babilonia bernama Namrud bin Kan'aan, seorang Raja yang kejam, bengis dan sangat Otoriter.
Sebuah kisah menyebutkan, berkat seorang paranormal hebat saat itu memberitahukan kepada Namrud, bahwa Tuhan akan menurunkan seorang Nabi yang akan meminpin kaun Babilonia dan Arab. tentu saja berita tersebut sangat mengancam posisi namrud sebagai Raja.
Akhirnya Raja Namrud segera mengambil tindakan. semua bayi laki-laki yang lahir harus di bunuh, tanpa kecuali.
Namun Tuhan berkehendak lain. Ibu Ibrahim hamil tanpa tanda-tanda kehamilan. perutnya tidak membesar juga tidak ngidam dan mual-mual. tak ada yang mengetahui kehamilan ini, tidak juga tetangga dan suaminya sendiri.
Ketika tiba-tiba ibu Ibrahim mengeluarkan air ketubannya, ia sendiri sangat terkejut. perutnya sangat mulas. sang suami yang mengetahui keadaan demikian segera melarikan sang istrinya menuju tempat persembunyian.
Ayah dan Ibu Ibrahim harus segera bersembunyi, sebab jika tidak mere dituduh telah menyembunyikan kehamilan.
Aturan telah diterapkan bahwa semua istri yang hamil harus melapor dan antara istri dan suami harus dipisahkan. semua perempuan yang hamil berada di bawah pengawasan team Namrud. Kemudian selamatlah Ibrahim.
Ibrahim muda hidup di antara kerasnya bebatuan tempat ia disembunyikan. namun bebatuan itulah yang menempa dirinya menjadi orang yang teguh pendirian sekalipun harus menghadapi pilihan hidup atau mati.
dalam kesendiriannya tersebut, Ibrahim mencari Tuhan. Siapa pencipta dirinya dan semua yang pernah dia lihat dan pernah ia temukan ? kenapa manusia menyembah patung yang dibuat oleh tangan Ayahnya sendiri ?
Demikianlah Ibrahim dalam pencariannnya selalu bertanya dan, tiap ia menemukan tuhan ia tidak puas. Semula ia menyangka matahari adalah Tuhan, namun ketika matahari terbenam, ia beralih ke bulan, kemudian bintang, kemudian gunung, samudera, angin, tanah, gurun, pohon, hingga semua tuhan yang pernah ia dapatkan tak pernah ia merasa terpuaskan. jangan-jangan Tuhan tidak ada ?

Tidak mungkin, jika tidak ada, siapa pencipta semua ini ? mungkinkah semua ini hanya kebetulan ? kenapa harus kebetulan ? ah tidak mungkin. semua ini bukanlah hal yang kebetulan. semua yang pernah aku lihat dan aku rasakan bukanlah kebetulan. apsti ada yang berkarya di balik semua ini. tapi siapa ?
jika aku tak tahu siapa tuhanku, pasti aku adalah termasuk orang-orang yang tersesat. Untuk apa semua kehidupan duniawi ini, jika aku tak tahu siapa Tuhanku.

Dalam suasana kacau di dalam bathinnya yang penuh dengan pertanyaan-pertanyaa, lalu turunlah Wahyu dari Allah, bahwa Allah adalah Tuhan Semesta alam ini. Allah adalah penguasa di langir dan Bumi. Allah penguasaa dan pencipta segalanya. dan Allah-lah yang akan membangkitkan manusia dari kematiannya dan meminta setiap mausia untuk bertanggung jawab.

Wahyu yang di dapat dari Ibrahim sangat jelas dan sangat memantapkan hati Ibrahim. setelah kewahyuan tersebut, Ibrahim menjelajah ke ibu kota. Berdakwah kepada semua penduduk yang saat itu menyembah patung penjelmaan dari dewa-dewi. semua penduduk menyembah dewa-dewi, karena Raja juga demikian. siapa yang tidak patuh terhadap raja, maka akan dipenggal-lah lehernya. Ibrahim menjelaskan kepada setiap orang yang ditemuinya: "Enyahkan patung dan berhala-berhala itu dari kehidupan dan fikiranmu. Dewa-dewi yang berujud patung itu bukan tuhanmu. bukan pula dzat yang membuatmu menjadi kaya, miskin, beruntung, rugi, sehat atau sakit. patung-patung itu hanya buatan manusia, Syetan dan iblis telah mengarahkan kalian untuk menyekutukan Tuhan yang sebenarnya. Tuhan yang sebenarnya adalah Allah. sembahlah Allah."

tak hanya berpidato dan berceramah, Ibrahim juga menghancurkan semua patung-patung di sebuah kuil, dan Ibrahim mengecualikan sebuah patung yang paling besar.
manakala penduduk menjumpai bahwa patung-patung di kuil hancur dan hanya menyisakan satu patung yang besar, makin percaya pula penduduk, bahwa patung yang paling besar ternyata telah dilindungi oleh Sang Dewa sehingga tidak dapat dihancurkan oleh Ibrahim.
Namrud akhirnya menerima laporan, bahwa Ibrahim telah menghancurkan semua patung di kuil, namun Ibrahim tak mampu menghancurkan patung terbesar. mendengar laporan tersebut, Namrud marah dan menginstruksikan kepada pasukannya untuk menangkap Ibrahim lalu disuruh membakarnya hidup-hidup.
tak lama berselang, Ibrahim yang sedang mengajak menyadarkan beberapa orang untuk meninggalkan patung-patung dan dewa-dewi, akhirnya dengan mudah ditangkap dan di bawa ke pinggir kuil yang di hancurkannya.
Namrud bertanya kepada Ibrahim, "Ibrahim kenapa kau menghancurkan patung-patung di kuil ini?"
Ibrahim yang telah terikat segera menjawab, "Ya, silakah tuan tanya sendiri kepada patung itu," sambil menunjuk patung terbesar yang masih utuh
"Keparat kamu, mana mungkin patung itu bisa berbicara kepadaku, ia hanya sebongkah batu yang cuma bertengger di situ" jawab Namrud marah
"Nah, tahupun engkau mengenai hal itu, jika tak bisa kau harapkan apapun darinya, mengapa kau biarkan dirimu dan seluruh penduduk ini menyembah patung-patung yang cuma bertengger itu?"
"Ibrahim, kami tidaklain adalah pengikuts etia apa yang telah nenek moyang kita ajarkan. Kau sekarang telah kualat karena tak mempercayai apa yang telah nenek moyang kita ajarkan. sekarang nyalakanlah api itu, lemparkan Ibrahim ketengah-tengah api. biar semua orang tahu, siapa namrud ini. biar semua orang tahu, siapa yang berani menggugat nilai-nilai luhur nenek moyang kita, maka akan aku binasakan" demikian akhir pidato Namrud.

begitu api besar menyala di antara tumpukan kayu yang demikian menumpuk tinggi, ibrahim di lemparkan ke tengah-tengah api. Namun karena kekerasan hati ibrahim yang kuat dan tak sedikitpun ada rasa takut akan gertakan namrud, juga tak menjadi ragu-ragu atas ancaman namrud, sehingga hati Ibrahim tetap sepenuhnya yakin akan kebenaran Allah dan kebenaran segala yang telah diwahyukan kepadanya, atas ijin Allah:
firman Allah:"Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim."
akhirnya ibrahim selamat. tak sedikitpun luka bakar yang menyentuh tubuh dan bajunya.

Peristiwa ajaib Ibrahim tersebut mencengangkang masyarakat di Babilonia. sedikit demi sedikit, lunturlah keyakinan penduduk Babilonia yang mempercayai dewa-dewi, patung-[atung dan tempat-tempat keramat. Jadilah Ibrahim menjadi nabi penyelamat penduduk Babilonia dari terjerumus ke lembah kesesatan akibat Paganisme (aliran menyembah berhala) dan Politheisme (aliran menyembah banyak Tuhan)

***
Demikianlah, Islam datang ke muka bumi karena saat itu manusia telah mulai mempercayai kepercayaan Pagan dan Plytheisme. Yahudi sesat karena tak mau mengakui Isa (Yesus) sebagai utusan, bahkan Yahudi mengakui salah seorang utusan Allah yakni Uzair sebagai Anak Allah. Nasrani juga sesat karena tak mau mengakui kenabian Muhammad, malah mangangkat Isa (Yesus) sebagai anak Allah. tempat-tempat keramat yang dipercayai kaum yahudi dan Nasrani sebagai tempat istimewa juga di dewa-dewakan. Kaum Yahudi dan nasrani Timurtengah, mereka mulai mengistimewakan kuburan para nabi, mengistimewakan lokasi mendaratnya perahu Nuh, berdoa di kuburan para utusan dan nabi, mempercayai kekuatan magis gua-gua perlindungan tempat ibrahim di lahirkan, menyembah peti-peti tempat penyimpanan Kitab-kitab (Zabur, taurat dan kitab-kitab lain), menjadikan kitab-kitab tersebut sebagai jimat kemenangan.
***
Para kaum-kaum pra-Islam akhirnya terjerumus ke lumpur kemusyrikan. mereka mengaku beragama Yahudi atau nasrani, namun mereka juga melakukan ritual-ritual ke tempat-tempat yang diyakini mampu mendatangkan keuntungan, menghasilkan nasib baik, menunjukkan kepada keselamatan. ditinggalkannya Allah, dan mereka lebih memalingkan diri kepada tempat-tempat keramat, patung, berhala dan jimat-jimat.
***
Muhammad diutus Allah ke muka bumi hanya untuk mengembalikan manusia kepada agama Ibrahim, Millatu Ibrahim. Yakni mengajak manusia untuk menyembah kepada Allah semata, dan memperbaiki akhlak manusia yang telah rusak (akibat ketiadaan hukum dan aturan yang pasti). tidak ada yang lain.

Tidak ada komentar: