Sabtu, 06 Juni 2009

Tilik Dua Kandidat di antara 3 Capres 2009: Perseteruan SBY-MEGA akan selamanya?

Logo Partai Demokrat
(logonya mirip kipas dengan tiga pisau.
(Coba anda perhatikan pada segitiga yang berwarna merah tersebut)
Demokrat: DEsa MOrat-marit, terKapaR dan sekarAT

Logo Baitul Muslimin Indonesia

(Upaya Praktis PDIP mencari simpati dari kaum Muslim Indonesia)
dua buah kubah masjid, besar dan kecil: apa makna simboliknya?



Logo PDI perjuangan, kepala Kerbau bertanduk dua bermata merah dan bermoncong putih dengan leher besar yang kemungkinan besar seperti kepala kerbau golek/wayang golek. dan kepala kerbau ini digerakkan oleh sesuatu saat pertunjukan dimulai.
(tatapan yang merah menyala, namun berkata suci ?
atau mata merah habis minum minuman ber-alkohol
lalu mulutnya berbusa? dengan dua tanduk yang artinya Symbol Syaitan ?



Siapa yang lebih dilirik AS (Amerika Serikat; SBY atau Megawati?)

Sudah saatnya kita percaya bahwa, yang akan menjadi pemenang dalam pemilu maupun pemilihan Presiden RI selain dari pemilik Modal, adalah mereka yang mendapat dukungan penuh dari AS.


SBY mendapat dukungan penuh dari gedung putih khususnya dan AS secara umum sejak ia terpilih pada pemilihan 2004. Rencana dan program AS yang sudah tertanam selama 5 tahun mau tidak mau harus dilanjutkan pada 5 tahun kemudian atau dekade-dekade berikutnya, selama SBY masih setia. lain lagi jika memang SBY tak setia dengan Gedung Putih, maka kemungkinan besar AS akan mencari "Calon Presiden Lain".

Hitung-hitungan kepentingan AS di Indonesia diantara SBY, Kalla dan Mega, maka SBY lah yang lebih menguntungkan, dengan alasan yang paling sederhana:
1. SBY berasal dari Militer(Amerika menyukai gaya militer yang tak beragama).
2. SBY sama sekali tidak mencerminkan Islam, baik dalam Nama, Gaya pemerintahan, Gaya kepribadian.
3. Lulusan Amerika.
4. SBY Menyukai gaya berfikir sinkretis, sekuler, Humanis dan liberal.
5. SBY adalah tipologi orang yang suka kepada orang atau pihak yang befikir praktis, pragmatis dan oportunis.

dan hampir 99% orang yang nyoblos SBY adalah oyang befikir praktis, pragmatis dan oportunis.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^
++++++++++++++++++

SBY membangun imagenya kepada masyarakat Islam melalui kelompok/lembaga spiritual "majelis dzikir nurussalam"


***
berikut artikel lama yang saya ambil/ cuplik dari Surat Kabar
Radar Bromo(JawaPos Group)


[ Rabu, 06 Agustus 2008 ]

Pengalaman Alfan Wahid Mendapat Umrah Gratis dari Majelis Zikir SBY

Hanya Dapat Kabar lewat Telepon Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo H Alfan Wahid mendapat hadiah istimewa. Dia memperoleh tiket umrah gratis bersama 15 pezikir asal Jawa Timur. Ibadah umrah pun dijalankan pada 23-30 Juli lalu. Apa yang membuat Alfan Wahid sampai bisa menerima hadiah itu?

FANDI ARMANTO, Probolinggo ------------------------------------------------------------Pada 1992 lalu Alfan Wahid sudah pernah menginjakkan kaki dan menjalankan ibadah haji di Tanah Suci Makkah. Sejak itu, kepala sekolah SDN Wangkal, Kecamatan Gading ini tak pernah lagi menginjakkan kaki di Tanah Suci. Tapi, akhir Juli lalu dia mendapat kesempatan lagi untuk bertamu di Baitullah. Kesempatan itu pun datang secara istimewa. Selain sibuk mengajar dan memimpin organisasi guru, Alfan Wahid juga menjadi pengurus perkumpulan zikir di desanya. Namanya perkumpulan zikir malam purnama. Aktivitas di perkumpulan zikir inilah yang rupanya terpantau oleh Majelis Zikir SBY Nurussalam cabang Surabaya. Konon, majelis zikir ini memang milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada 10 Juli lalu, Alfan mendapat telepon dari seseorang bernama Berantas Purnama. Dia mengaku sebagai pengurus majelis zikir SBY Nurussalam cabang Surabaya. Dalam telepon tersebut, Alfan Wahid dikejutkan oleh ucapan Berantas Purnama yang mengatakan Alfan bisa melakukan umrah tanpa biaya. "Saya kaget. Kok ada orang seperti ini," ucap Alfan Wahid saat berkunjung ke redaksi Radar Bromo Senin (4/8) lalu. Berantas Purnama pun menyarankan agar Alfan membuat paspor. "Saat itu saya belum yakin. Tapi, setelah saya menghubungi saudara saya di Surabaya bernama Anton dan menanyakan tentang keberadaan yayasan zikir SBY tersebut, barulah saya berani membuat paspor," ujar Alfan. Walau begitu, Alfan masih ragu. Namun, ia nekat membuat paspor di Surabaya dan menghabiskan uang sebanyak Rp 600 ribu. Masih ada pikiran bahwa telepon dari Berantas Purnama itu hanya bohong belaka. Setelah membuat paspor, ia pun mencari tahu kebenaran tentang umrah tersebut. Ternyata, yayasan tersebut memang benar-benar ada dan mempunyai program umrah gratis. Ia bahkan mendapat informasi bahwa di Kabupaten Probolinggo ada dua orang yang mendapat tiket umrah gratis. "Saya dan satu lagi adalah Hotimatul Husna Nawawi, seorang muballighoh dari Paiton," kisahnya. Selanjutnya, Alfan Wahid tinggal menunggu kepastian pelaksanaan umrahnya. Dan sekitar 19 Juli, ia kembali ditelpon oleh Berantas Purnama yang menyuruhnya agar tanggal 21 Juli datang ke Surabaya. Ia pun berangkat ke Surabaya dan menginap di rumah seorang saudaranya. Saat itu Alfan Wahid masih dicekam keraguan. Benarkah dia bisa umrah tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun? "Malam harinya, Berantas Purnama datang ke rumah di mana saya menginap. Ia pun memberikan tiket untuk ke Jakarta dan menyuruh saya untuk menginap di asrama Haji di daerah Pondok Gede," ucapnya. Tidak hanya tiket, berantas juga memberikan sebuah tas yang berisi baju ihram dan beberapa baju takwa. Namun, Alfan Wahid masih belum percaya. "Bisa saja kan hanya memberikan tiket ke Jakarta tapi tidak memberikan tiket umrah seperti yang dijanjikannya?" ucap Alfan. Baru ketika hendak berangkat ke Jakarta pada 22 Juli siang, di Bandara Juanda dia bertemu dengan para peserta umrah gratis lainnya dari Jawa Timur. Salah satunya adalah Hotimatul Husna Nawawi. Sejak itu rasa percayanya mulai tumbuh. Dan hari Alfan Wahid benar-benar percaya bahwa dirinya mendapat hadiah umrah gratis dari Presiden SBY. Di Jakarta, dia dan rombongannya diantarkan ke Istana Negara untuk bertemu langsung dengan Presiden SBY. Ada sekitar 160 orang saat itu bernasib sama dengannya. Sekitar pukul 17.00, rombongan tersebut ditemui Presiden SBY. Mereka pun dapat giliran berjabat tangan dengan SBY. "Bukan salamannya yang membuat kami senang, tetapi saat SBY memberikan isi sambutan di depan penerima umrah gratis," ucap Alfan Wahid. Apa isi sambutan yang membuat hati Alfan senang? SBY meminta agar rombongan penerima umrah gratis itu di Tanah Suci Makkah mendoakan Indonesia. Agar selalu tetap jaya di era banyak persoalan pelik ini. "Saya jadi terharu mendengarnya," katanya. Keesokan harinya, rombongan diberangkatkan menuju Tanah Suci. Rombongan dibagi menjadi dua kloter. Peserta diberi sangu USD 300. Setelah sepuluh jam berada di dalam pesawat, rombongan tiba di Jeddah. Mereka menyempatkan diri salat di Jeddah. Setelah itu, perjalanan dilanjut ke Madinah. Saat ibadah di tempat istijabah, Alfan Wahid mengaku terus ingat pesan SBY. "Saya terus berdoa seperti pesan SBY," tuturnya. Dalam perjalanan umrah itu, Alfan dan rombongan pezikir sempat dibuat terkesima oleh peserta dari Kabupaten Probolinggo Hotimatul Husna Nawawi. Ceritanya, Hotimatul sempat berceramah di depan rombongan. "Saya bangga. Mereka terpesona dengan ceramah Hotimatul. Probolinggo disebut-sebut punya penceramah hebat," ujar Alfan. Pada 30 Juli, Alfan beserta rombongan bertolak pulang. Sesampainya di Jakarta, Alfan lalu pamit bersama anggota rombongan yang lain dan saling bertukar nomor telepon. Dalam perjalan pulang ke Probolinggo, Alfan diam-diam mengharapkan ada keajaiban lagi yang memberangkatkan dirinya kembali ke Tanah Suci. (*)




***
Megawati membangun imagenya kepada masyarakat Islam melalui kelompok/lembaga spiritual "Baitul Muslimin 1ndonesia (BM1)





Tidak ada komentar: